Rukun Iman (bahasa Arab: أركان الإيمان) yaitu pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun iman ini didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khathab.
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat".
Enam Rukun Iman tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Beriman Kepada Allah SWT
Beriman kepada Allah adalah kita mengimani semua penjelasan Allah dan rasul-Nya tentang Allah ‘Azza wa Jalla.
Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ
2. Beriman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas yang diberikan Allah kepada mereka ( Malaikat ).
Jumlah mereka sangat banyak, tidak ada yang mengetahui jumlahnya selain Allah sendiri. Dalam hadits Israa’-Mi’raj disebutkan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَرُفِعَ لِيَ الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فَسَأَلْتُ
جِبْرِيلَ فَقَالَ هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ
يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ
آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ
3. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Kita juga wajib beriman bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah menurunkan kitab-kitab dan telah memberikan kepada beberapa rasul suhuf (lembaran-lembaran berisi wahyu). Semuanya adalah firman Allah yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya agar mereka menyampaikan kepada manusia syari’at-Nya.
Dan Kitab Suci seorang Muslim ( Islam ) adalah Al-Qur'an. Dan di dalam Al-Qur'an tersebut memuat 3 kitb yang sebelumnya di turunkan ke beberapa Nabi Allah, diantaranya adalah Kitab Zabur, Taurat dan Injil.
4. Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah
Rasul adalah orang yang mendapat wahyu dengan membawa syari’at yang baru, sedangkan nabi adalah orang yang diutus dengan membawa syari’at rasul yang datang sebelumnya.
Para rasul adalah manusia, mereka tidak memiliki sedikit pun sifat rububiyyah (mencipta, mengatur dan menguasai alam semesta), mereka tidak mengetahui yang ghaib, dan tidak mampu mendatangkan manfaat atau pun menolak madharrat (bahaya).
5. Beriman Kepada Hari Akhir
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman kepada tanda-tanda hari kiamat, seperti keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam, keluarnya Ya’juj-Ma’juj, dan terbitnya matahari dari barat. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ
آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ
الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى
اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ
خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ
الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ
إِلَى مَحْشَرِهِمْ *
Beriman kepada hari akhir adalah mengimani semua penjelasan Allah dan Rasul-Nya yang menyebutkan tentang keadaan setelah mati.
Nama-nama hari akhir dan maknanya
1. Yaumul-Ba’ats, hari kebangkitan
2. Yaumul-Khuruj, hari keluar
3. Yaumul-Qiyaamah, hari kiamat
4. Yaumul-Din, hari penadilan
5. Yaumul-Fashl, hari pemisahan
6.
Yaumul-Hasyr, hari dikumpulkan
7. Yaumul-Jam, hari dikumpulkan
8.
Yaumul-Hisab, hari perhitungan
9.
Yaumul-Waiid, hari ancaman
10. Yaumul-Hasrah, hari kerugian
11. Yaumul-Khulud, hari yang kekal
Sebelas nama di atas dikaitkan dengan kaya yaum yang
merupakan kata keterangan yang menunjukkan waktu, ada nama yang lain yang
dikaitkan dengan ad-dar yang
merupakan kata keterangan tempat, yaitu;
1.
Dar al-Aakhirah, kampung kiamat
2.
Dar al-Qaraar, tempat tinggal abad
3.
Dar al-Khulud, tempat kabadian.
6. Beriman Kepada Qadha Dan Qadar
Maksud beriman kepada qadar adalah kita mengimani bahwa semua yang terjadi di alam semesta ini yang baik mapun yang buruk adalah dengan qadha’ Allah dan qadar-Nya. Semuanya telah diketahui Allah, telah ditulis, telah dikehendaki, dan diciptakan Allah.
Menuru Imam Abu Hasan al-Asyari, qadha ialah iaradah Allah yang bersifat azali yang berkaitan dengansegala sesuatu sesuai kehendakNya, menurut bahasa qadha yaitu menyempurnakan sesuatu, melaksanakan, dan menyelesaikan. Al qadar yaitu penciptaan Allah akan sesuatu dengan kadar ukuran yang tertentu dengan qadha.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat taqdir semua makhluk lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim)
***
Perlu diketahu tulisan di atas di ambil dari berbagai sumber di media cetak atau media digital serta internet yang dirangkum sedemikian demi memudahkan pemahaman Anda dalam belajar mengenai Dasar Islam.
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.site
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
8 Pasaran Togel Terbaik Bosku
Joker Slot, Sabung Ayam Dan Masih Banyak Lagi Boskuu
BURUAN DAFTAR!
MENYEDIAKAN DEPOSIT VIA PULSA TELKOMSEL / XL
DOMPET DIGITAL OVO, DANA, LINK AJA DAN GOPAY
UNTUK KEMUDAHAN TRANSAKSI , ONLINE 24 JAM BOSKU
dewa-lotto.site